Kamis, 09 Januari 2014

Pentingnya Wawasan dalam Perspektif Global


Sebagaimana telah diutarakan pada Kegiatan Belajar 1 Modul ini, bahwa meningkatkan dan memperluas wawasan global merupakan unsur penting untuk memahami masalah global, sehingga kita juga akan memahami betul materi mata kuliah Perspektif Global ini.
Menurut Makagiansar (Mimbar Pendidikan, 1989) agar kita dapat meningkatkan wawasan global ini, maka pendidikan peranan penting. Melalui pendidikan maka anda harus mampu mengembangkan 4 hal seperti berikut :
1.      Kemampuan mengantisipasi (anticipate)
Pendidikan berusaha menyiapkan anak didik untuk mengantisipasi perkembangan IPTEK yang begitu cepat.
2.      Mengerti dan mengatasi situasi (cope)
Mengembangkan kemampuan dan sikap peserta didik untuk dapat menangani dan berhadapan dengan situasi baru. Rasa kepedulian terhadap suatu masalah serta keinginan untuk mengatasi masalah merupakan factor yang harus dikembangkan pada diri anak.
3.      Mengakomodasi (accommodate)
Mengakomodasi perkembangan IPTEK yang pesat dan segala perubahan yang ditimbulkannya. Dalam ”mengatasi” (cope) dan mengakomodasi (accomodate) perlu dikembangkan sikap bahwa anak didik tidak larut oleh perubahan, tetapi ia harus mampu mengikuti dan mengendalikan perubahan agar tumbuh menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaat bagi kehidupan.
4.      Mereorientasi (reorient)
Persepsi dan wawasan kita tentang dunia perlu diorientasikan kembali karena perkembangan IPTEK dan perubahan sosial yang cepat. Melalui pendidikan kita memperluas persepsi anak. Kita mendidik untuk dapat mengadakan reorientasi sikap dan nilai, sehingga memperoleh wawasan yang semakin luas.

Untuk mewaspadai hal tersebut perlu dilakukan seperti berikut :
1.      Untuk mewaspadai gejala seperti di atas adalah kita harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.      Menguasai informasi dalam berbagai bidang, dan mengelola serta memahami pesan-pesan yang ada dalam informasi tersebut, kemudian menarik kesimpulan dan menyeleksinya untuk digunakan dalam kehidupan.
3.      Memanfaatkan pertemuan ilmiah, seperti seminar, diskusi dan sebagainya untuk memahami informasi tersebut.

Dewasa ini tidak ada nilai-nilai suatu bangsa yang benar-benar homogen dan statis. Setiap bangsa berkembang berkat interaksi dengan bangsa lain. Kita tidak usah memungkiri bahwa kemajuan yang dicapai oleh Negara kita juga merupakan hasil sentuhan atau interaksi dengan Negara lain. Kita harus terbuka pada dunia luar, tetapi harus tetap kokoh berakar pada nilai budaya kita.
Kecenderungan bidang lainnya yang ikut dalam arus globalisasi adalah pendidikan. Masalah pokok yang dihadapi dalam pendidikan adalah “identitas bangsa”. Bentuk dan struktur pendidikan di Negara kita dikhawatirkan kurang mampu menjawab tantangan globalisasi.
Walaupun ada globalisasi kita harus mampu mempertahankan identitas. Hakikat globalisasi tidak melebur identitas yang ada. Untuk mempertahankan identitas nasional, kita memiliki Pancasila dan UUD 45. Menurut UUD 45, budaya nasional berakar dan berkembang dari budaya daerah. Kebijakan pemerintah juga memberikan peluang bagi perkembangan budaya daerah. Kalau kita pada jalur globalisasi, maka kita tidak lantas kehilangan budaya daerah.
Dampak globalisasi terhadap pendidikan berkenaan dengan bagaimana peranan pendidikan dalam kerangka globalisasi. Dikaitkan dengan peranan IPTEK yang dampaknya begitu kuat terhadap globalisasi, maka mata pelajaran matematika memegang peranan penting. Melalui matematika siswa dilatih untuk berpikir kritis dan analisis.
Kita dapat membangun gelombang globalisasi untuk mendorong proses pembangunan nasional. Ini berarti dibutuhkan kemampuan untuk menjinakkan gelombang globalisasi. Kepandaian untuk menjinakkan itu karena kita memiliki akal, atau kemampuan intelektual, sehingga kita tidak akan mengekor, tetapi tumbuh berkembang menjadi jati diri yang kuat berakar pada nasionalisme yang kukuh. Oleh karena itu, kuasailah ilmu pengetahuan dan teknologi. Tugas pendidikan adalah memberikan landasan yang kuat sejak SD, termasuk mutunya.
Untuk lebih meningkatkan wawasan anda dalam mengikuti arus globalisasi ini, akan kami kutip pendapat HAR Tilaar (1998) tentang kondisi yang mencetuskan konsep-konsep inovasi yang dapat meningkatkan wawasan anda tentang masalah global dan globalisasi, seperti berikut :
1.      Di dalam era globalisasi kita berada di dalam suatu masyarakat yang kompetitif, artinya pribadi dan masyarakat berada pada kondisi untuk menghasilkan sesuatu yang terbaik dan berkualitas.
2.      Masyarakat di dalam era globalisasi menuntut kualitas yang tinggi baik di dalam jasa, barang maupun investasi modal. Kualitas di atas kuantitas.
3.      Era globalisasi merupakan era informasi dengan sarana-sarananya yang dikenal sebagai superhighway. Oleh sebab itu, pemanfaatan informasi superhighway merupakan suatu kebutuhan masyarakat modern dan dengan demikian perlu dikuasai anggota masyarakat.
4.      Era globalisasi merupakan era komunikasi yang sangat cepat dan canggih. Oleh karena itu, penguasaan terhadap sarana komunikasi seperti bahasa merupakan syarat mutlak.
5.      Era globalisasi ditandai oleh maraknya kehidupan bisnis, oleh karena itu, kemampuan bisnis, manajer, merupakan tuntutan masyarakat masa depan.
6.      Era globalisasi merupakan era teknologi, oleh karena itu, masyarakatnya harus melek digital.

Institusi-institusi pendidikan seperti sekolah baik yang ada di negara berkembang maupun negara maju berperan penting di dalam membentuk dan mengembangkan individu maupun masyarakat agar mempunyai tingkah laku yang baik dan menjadi warga negara yang tahu akan hak dan kewajibannya. National Council for the Social Studies pada tahun 1982 (Merryfield, 1991) menunjukkan arti pentingnya perspektif global untuk diajarkan di sekolah-sekolah, antara lain:
1.     Sekarang ini kita hidup dalam masa terjadinya peningkatan globalisasi yang ditandai dengan fenomena hampir semua orang berinteraksi secara transnasional (tidak hanya terbatas dalam negaranya saja), multikultural (dalam berbagai macam budaya), dan cross-cultural (berinteraksi dengan budaya lain selain yang dimilikinya).
2.     Aktor-aktor yang berinteraksi dalam tingkatan dunia tidak hanya terbatas pada negara/bangsa saja namun juga melibatkan perseorangan, kelompok-kelompok lokal, organisasi-organisasi yang bergerak dalam bidang teknologi dan ilmu, kelompok-kelompok perdagangan MNCs (perusahaan-perusahaan multinasional), serta organisasi-organisasi regional. Mereka ini semakin aktif berinteraksi dan mampu mempengaruhi peristiwa-peristiwa lokal maupun global.
3.     Kehidupan umat manusia tergantung pada satu lingkungan fisik dunia yang ditandai dengan terbatasnya sumber-sumber alam. Ekosistem dunia ini akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh umat manusia.
4.     Ada keterkaitan antara apa yang dilakukan manusia di bidang sosial, politik, ekonomi, teknologi, dan ekologi pada masa kini dengan masa depan umat manusia yang hidup di bumi ini beserta lingkungannya fisiknya di masa yang akan datang.
5.     Terjadinya globalisasi yang melibatkan hampir seluruh umat manusia ini menyebabkan masing-masing individu dan seluruh masyarakat berkesempatan dan bertanggung jawab untuk berperan serta dalam meningkatkan lingkungan fisik maupun sosial
­Nampak globalisasi terhadap pendidikan berkenaan dengan bagaiman peranan pendidikan dalam kerangka globalisasi. Dikaitkan dengan peranan IPTEK yang dampaknya begitu kuat terhadap globalisasi, maka pelajaran matematika memegang peranan yang sangat penting. Melalui matematika, siswa dilatih untuk berpikit kritis dan analitis. Kita bisa memanfaatkan gelombang globalisasi untuk mendorong proses pembangunan nasional. Ini berarti dibutuhkan kemampuan untuk menjinakkan gelombang globalisasi. Kepandaian untuk menjinakkan itu karena kita memiliki akal atau kemampuan intelektual, sehingga kita tidak akan mengekor, tetapi tumbuh berkembang dengan jati diri yang kuat yang berakar pada nasionalisme yang kokoh. Oleh karena itu, sangat penting menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi atau dapat diartikan kita harus mampu memperluas wawasan kita dalam bidang teknologi maupun pengetahuan lain.